Jumat, 11 April 2008

SOYAKU

Kedelai Hitam bubuk hasil pengolahan terbaik dari biji kedelai hitam pilihan hingga mampu mempertahankan kandungan utamanya dan disempurnakan dengan Ginseng dan Royal Jelly yang telah diyakini memiliki banyak manfaatnya sehingga sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Manfaat :
Mencegah Kanker, Mencegah Diabetes, Menurunkan Kolesterol Jahat (LDL) dan Trigliserida serta Meningkatkan Kolesterol Baik (HDL), Mencegah Hipertensi dan Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah Jantung, Mengurangi Sintesis Asam Lemak Baru, Mengobati Gangguan Hormon, Membantu Sistem Pencernaan Tubuh dan Mencegah Kegemukan, Meningkatkan Tenaga, Meningkatkan Keharmonisan Seks, Bermanfaat untuk Penyakit Kehilangan Pengingatan, Mengatasi Masalah Penuaan (Aging Process), Menguatkan Sistem Imun, Menggantikan Sel-sel Tubuh yang Mati,Mengobati Penderita Leukemia, Aids, Prostatitis Kronis dan Wasir, Penyakit Kulit, Tukak Lambung. Daftar Harga
Wilayah
Harga ( Rp. )
Wilayah I
40.000,-
Wilayah II
50.000,-
Wilayah III
60.000,-

KEDELAI HITAM LEBIH UNGGUL

Sejumlah peneliti dari Badan Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi) Malang, Jawa Timur, menemukan tiga varietas unggul kedelai hitam. Tiga varietas kedelai hitam itu memiliki kelebihan dibandingkan dengan kedelai impor atau kedelai lokal yang selama ini ditanam masyarakat.
Tiga varietas unggul kedelai hitam itu adalah 9837/K-D-8-175 (rencananya diberi nama Khibar atau kedelai hitam berukuran biji besar), 9837/W-D-5-211 (rencananya diberi nama Khipro atau kedelai hitam berprotein tinggi), dan W/9837-D-6-220 (rencananya diberi nama Khilau atau kedelai hitam berkotiledon hijau). Ketiganya diteliti sejak 1998.
Keunggulan ketiganya adalah bisa menghasilkan produksi kedelai lebih banyak sekitar 18 persen dibandingkan dengan kedelai lain seperti Cikuray, Burangrang, dan Wilis.
"Bahkan, kedelai hitam ini juga lebih unggul dibandingkan dengan kedelai Mallika yang dilepas Februari 2007. Sebab, kedelai Mallika memiliki daya hasil sebanyak 2,34 ton per hektar, sedangkan kedelai hitam memiliki daya hasil 2,51 ton per hektar," tutur seorang pemulia tanaman Balitkabi yang menemukan tiga varietas baru kedelai hitam tersebut, Ir Moch Muchlish Adie MS, Rabu (16/1) di Malang. Pemulia tanaman lainnya yang turut melahirkan tiga varietas kedelai hitam tersebut adalah Gatot Wahyu AS, Suyamto, dan Arifin.
Menurut Muchlish, keunggulan tiga kedelai itu adalah ketiganya merupakan jenis kedelai besar (14 gram/100 biji kedelai) seperti yang dipakai dalam industri tahu dan tempe sekarang ini di Indonesia. Selama ini yang banyak ditanam petani di Indonesia adalah jenis kedelai sedang (10 gram/100 biji kedelai). "Kedelai ini sangat cocok dengan kebutuhan industri, baik tahu-tempe atau kecap," ungkap Muchlish.
Keunggulan lainnya, ketiganya memiliki protein tinggi, yaitu mencapai 45,58 persen. Sementara kedelai impor dan kedelai yang banyak dibudidayakan di Indonesia saat ini memiliki kadar protein 6-37 persen. "Semoga kedelai ini bisa dilepas tahun ini dan segera bisa disosialisasikan serta dikembangkan. Harapannya, bisa sedikit mengikis ketergantungan Indonesia terhadap kedelai impor," ujar Muchlish. (DIA) Kompas.com

KEDELAI HITAM UNTUK MENURUNKAN BERAT BADAN

Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap tikus percobaan mengungkapkan bahwa diet yang banyak mengandung kacang kedelai hitam dapat membantu pengendalian berat badan, mengurangi kadar kolesterol LDL, dan melindungi dari diabetes tipe dua. Beberapa peneliti Korea yang dipimpin oleh Shin Joung Rho di Hanyang University, Seoul, memberikan diet yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi dalam jumlah yang berlebihan selama 28 hari. Beberapa tikus diberikan suplemen kacang kedelai hitam dalam kadar yang berbeda-beda dan beberapa tikus tidak diberikan sama sekali sebagai kontrol penelitian. Setelah dua minggu, tikus yang mendapatkan 10% energi dari kacang kedelai hitam hanya mengalami peningkatan berat badan separuh yang dialami kelompok kontrol yang sama sekali tidak mendapat kedelai hitam. Tikus yang mendapat diet 10% kacang kedelai hitam juga memiliki kadar kolesterol total 25% lebih rendah dan kadar kolesterol LDL ('lemak jahat') 60% lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Sedangkan kadar kolesterol HDL ('lemak baik') pada kelompok diet kedelai hitam 10% jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa diet kacang kedelai hitam dapat menghambat peningkatan berat badan secara signifikan dan membantu penurunan kadar kolesterol, demikian tulisan Rho dalam Journal of the Science of Food and Agriculture. Namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan efek jangka panjang dari diet kacang kedelai hitam pada manusia dan penelitian lain untuk membandingkan manfaat kacang kedelai kuning dan hitam dalam diet. Banyak pakar yang menyatakan bahwa protein kacang kedelai bermanfaat membantu metabolisme jaringan lemak dan hati. Kacang kedelai hitam telah sering digunakan sebagai komponen obat Asia dalam terapi diabetes dan hipertensi, mengurangi peradangan, dan memperlancar sirkulasi darah, serta pengobatan gangguan hormon. Pada tahun 1999, US Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan ijin bagi produk makanan yang mengandung protein kedelai untuk mencantumkan label manfaat kedelai bagi kesehatan jantung. Ijin tersebut dikeluarkan berdasarkan bukti bahwa protein kedelai dalam diet rendah lemak jenuh dan kolesterol dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

MENGUPAS KEUNGGULAN KEDELAI HITAM

KEDELAI hitam tidak sepopuler kedelai kuning.Namun,di balik kulit gelapnya tersimpan beragam manfaat untuk kesehatan. Di Indonesia, kedelai telah menjadi bahan baku makanan sehari-hari seperti tempe dan tahu.
Selain tahu dan tempe, kedelai sebagai sumber pangan dapat dikonsumsi melalui berbagai produk olahannya seperti susu kedelai, protein kedelai, kecap, dan tauco. Kedelai merupakan salah satu tanaman polong-polongansebagai sumber utama protein dan minyak.Sedangkan untuk komposisi gizi kedelai bervariasi tergantung varietas yang dikembangkan dan juga warna kulit maupun kotiledonnya. Secara garis besar,kedelai dibedakan menjadi kedelai kuning dan kedelai hitam. Kedelai yang berkulit hitam saat ini sedang menjadi incaran peneliti gizi dan kesehatan. Ternyata, di dalam kedelai hitam mengandung antisianin.
Antisianin tersebut sangat potensial mencegah proses oksidasi yang terjadi secara dini dan menimbulkan penyakit degeneratif. Oksidasi LDL kolesterol merupakan awal terbentuknya plak dalam pembuluh darah yang akan memicu berkembangnya penyakit tekanan darah tinggi dan berkembangnya penyakit jantung koroner. ”Pada orang yang menderita arterosklerosis terdapat plak-plak di pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan aliran darah dan oksigen tidak lancar.
Sehingga terjadi pengerasan pembuluh darah dan mengakibatkan penyakit seperti jantung koroner, stroke dan beragam penyakit berbahaya lainnya,” papar Guru Besar Fakultas Pertanian dari Universitas Gadjah Mada Prof Dr Ir Mary Astuti MS dalam seminar bertajuk Mengupas Keunggulan Kedelai Hitam,di Jakarta. Ketika penderita arterosklerosis rajin mengonsumsi antisianin,zat ini mampu melancarkan sumbatan di dalam pembuluh darah.
Antisianin dari kulit kedelai mampu menghambat oksidasi LDL kolesterol. Dia menambahkan, dengan rajin mengonsumsi tempe dan produk olahan kedelai hitam sebanyak 150 gram/ hari mampu menurunkan kadar kolesterol. Alangkah sayangnya jika selama ini masyarakat hanya mendengar manfaat antisianin di dalam buah blueberry. Padahal kenyataannya, kandungan antisianin di dalam kedelai hitam lebih besar dibandingkan blueberry.
Selain mampu menghambat oksidasi LDL kolesterol kandungan flavonoid yang dimiliki kedelai hitam dapat berfungsi sebagai antikanker. Kandungan flavonoid,banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Salah satu yang termasuk isoflavon adalah genistin. Sedangkan kedelai yang dibuat tempe mempunyai kandungan genestein paling tinggi dibandingkan produk olahan kedelai lainnya. Prof Mary mencontohkan sebuah penelitian terhadap penduduk Jepang yang telah hijrah ke Hawaii terbukti rentan mengalami penyakit kanker. Hal itu terkait kebiasaan mengonsumsi tempe yang menurun ketika mereka tinggal dan menetap di Hawaii.
Tidak hanya berfungsi sebagai antioksidan,kedelai hitam mampu mengurangi gejala- gejala menopause pada wanita.”Karena struktur kedelai mirip dengan struktur hormon estrogen. Salah satu senyawa yang menyerupai estrogen yang terdapat di dalam tanaman adalah isoflavon,” imbuh alumnus Department of Food Nutrition University Agriculture Jepang ini. Keluhan yang biasa dialami wanita yang telah memasuki masa menopause seperti badan terasa panas (hot flashes),keringat banyak, berdebar-debar, nyeri otot.
Di samping itu,dapat menghambat penuaan dini pada wanita jika dikonsumsi secara rutin. Senada dengan SME Program Manager PT Unilever Indonesia Tbk Maya F Tamimi yang menyarankan agar mengonsumsi kedelai hitam dengan rutin, meski tampilannya tidak begitu menarik. ”Olahan kedelai hitam memang tidak semenarik kedelai kuning. Misalnya, olahan kedelai hitam menjadi tahu akan berwarna abu-abu. Sehingga tidak jarang produk olahan kedelai hitam malah dihindari konsumen,” ujar Maya.(hendrati hapsari)

KEDELAI HITAM ' SI HITAM YANG MENYEHATKAN

Astaga!Warta - Kedelai hitam, tak banyak orang yang tahu mengenai kedelai tersebut kecuali untuk pembuatan kecap. Tapi tahukah Anda bahwa sejak jaman Belanda kedelai hitam justru sering dipakai ketimbang kedelai kuning.
"Sejak zaman dulu, Indonesia memiliki kedelai hitam. Bahkan dalam upacara adat jawa, kedelai hitam menjadi salah satu item yang digunakan," kata Prof. Dr. Ir. Mary Astuti M.S, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada dalam acara diskusi "Mengupas Keunggulan Kedelai Hitam", di Jakarta, 15 Februari 2008 lalu.
Beragam upacara adat menggunakan kedelai hitam sebagai simbol. Coba saja tengok, saat selamatan atau sesaji tersedia lauk makanan berupa rempeyek kedelai hitam. Atau jika ada orang Jawa meninggal pada hari Sabtu, maka kedelai hitam digoreng hingga gosong dan ditumbuh kemudian dibuang di sekitar rumah. Hal itu dilakukan agar nyawanya tidak kembali dan dicerminkan lewat tepung kedelai yang tidak bisa tumbuh lagi.
Sejak jaman Belanda, kedelai hitam digunakan untuk pembuatan tempe dan tahu. Sayangnya, usai kemerdekaan kedelai kuning lebih banyak digunakan. Namun begitu, masih ada beberapa daerah seperti di Klaten, Yogyakarta yang masih mempergunakan kedelai hitam sebagai ragi tempe.
Memang warna tempe, tahu dan susu olahan dari kedelai hitam tidaklah secantik yang dihasilkan kedelai kuning. Dengan warna keabu-abuan, nilai jual yang ada menjadi berkurang bahkan nyaris tidak disukai.
Namun demikian, kedelai hitam juga memiliki manfaat yang luar biasa. "Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa antioksidan serta zat besi yang terkandung di kedelai hitam lebih tinggi. Dari struktur kulit, kedelai hitam memang tidak menarik. Tapi keuntungan lainnya, asam mino glutamate serta natrium yang ada membuat rasa kedelai hitam lebih gurih," kupas Prof Mary lebih jauh.
Sebagai sumber gizi, komposisi gizi kedelai bervariasi tergantung varietas yang dikembangkan dan juga warna kulit maupun kotiledonnya. Pada kedelai kuning bervariasi antara 31-48 persen, sedangkan kadungan lemaknya bervariasi dari 37-41 persen. Kedelai hitam memiliki kandungan protein yang juga bervariasi dari 31-47 persenin.
Penting untuk diketahui, tempe telah menjadi salah satu lauk murah meriah nan menyehatkan. Namun belakangan, harga kedelai melambung tinggi hingga mengakibatkan produksi pangan berbahan dasar kedelai itu berkurang.
Anda mungkin tak pernah tahu kalau kebutuhan kedelai masyarakat Indonesia mencapai 1,5 juta ton per tahun dan sebagian besar dipenuhi melalui impor. Nah, melihat kondisi itu sebenarnya kedelai hitam yang ada di Indonesia bisa dikembangkan. Karena memang, sebagai sumber protein tinggi kedelai hitam memiliki banyak keunggulan.
Untuk itulah, kedelai berkulit warna hitam saat ini menjadi incaran para peniliti gizi dan kesehatan. Karena antosianin dalam kulit kedelai hitam merupakan antioksidan yang potensial untuk mencegah proses oksidasi yang terjadi secara dini dan menimbulkan suatu penyakit degenerative.
Antosianin kulit kedelai juga mampu menghambat oksidasi LDL cholesterol. Oksidasi LDL cholesterol merupakan awal terbentuknya plaque dalam pembuluh darah yang akan memicu berkembangnya penyakit tekanan darah tinggi dan berkembangnya penyakit jantung koroner.

KEDELAI HITAM SANGAT BERGUNA BAGI PEREMPUAN

Kedelai hitam (Glisine soja) adalah salah satu jenis tanaman polong –polongan. Merupakan tanaman asli
Asia Tropis di Asia Tenggara dan banyak di gunakan sebagai bahan dasar makanan . Di Indonesia kedelai hitam banyak digunakan sebagai bahan baku kecap.
Kedelai hitam mempunyai kandungan protein yang bervariasi antara 37-41 %, serta kandungan lemak 11-21 %. Kandungan asam mino glutamate pada kedelai hitam sedikit lebih tinggi dari pada kedelai kuning, karena itu rasa kedelai hitam lebih gurih di bandingkan kedelai kuning.
Berdasarkan penelitian yang disampaikan Prof Dr Ir Mery Astuti MS, kedelai hitam mampu mengurangi gejala menopause pada wanita . Karena struktur kedelai mirip dengan struktur hormone estrogen. Salah satu senyawa yang menyerupai estrogen yang terdapat di dalam tanaman adalah isoflavon.
Sehingga keluhan yang biasa dialami wanita yang telah memasuki masa menopause seperti badan terasa panas (hot flashes) keringat banyak, berdebar-debar, nyerio otot dapat diatasi dengan menkonsumsi kedelai hitam, di samping itupula dapat menghambat penuaan dini pda wanita .
Selaian itu kedelai hitam menjadi incaran peneneliti gizi dan kesehatan . Karena kulit kedelai hitam yang mengandung Antosianin merupakan anti oksidan yang mampu mencegh proses oksidasi secara dini dan menimbulkan suatu penyakit degederative.
Antosianin pada kulit kedelai mampu menghambat oksidasi LDL cholesterol, yang menjadi awal terbentuknya plaque dalam pembuluh darah yang memicu perkembangannya penyakit tekanan darah tinggi dan jantung koroner.
Alangkah sayangnya jika selama ini masyarakat hanya mendengar manfaat antisianin di dalam buah blue berry . Padahal kenyataannya , kandunga antisianin di dalam kedelai hitam lebih besar di banding blue berry.
Kedelai yang di buat tempe mempunyai kandungan genestein, suatu anti oksidan flavonoid paling tinggi di banding produk olahan lainnya seperti tahu.
Antioksidamn flavoid berfungsi sebagai anti tumor atau anti kangker.
BATU BARAPOS di rubric kesehatan.

MENAMBANG SI "EMAS HITAM" DARI GUNUNG KIDUL

Seorang petani menanam benih kedelai hitam di Pacitan, Jawa Timur, pekan lalu.Banyak orang mengenal kedelai hitam sebagai bahan baku pembuatan kecap atau tauco. Namun, dibalik legam kulitnya dan di antara kelezatan rasanya, tersimpan beragam manfaat bagi kesehatan.Jika diolah menjadi obat dengan skala industri, nilai ekonominya bisa disejajarkan dengan emas. Sayangnya, belum banyak yang menambang "siemas hitam" itu untuk industri kesehatan karena minimnya informasi tentang manfaat yang dikandungnya.Namun, di kalangan peneliti gizi dan kesehatan, si emas hitam merupakan komoditas favorit untuk ditelisik beragam manfaatnya bagi kesehatan. Kedelai hitam mengandung antisianin, zat yang potensial mencegah proses oksidasi yang terjadi secara dini dan menimbulkan penyakit degeneratif.Menurut Guru Besar Fakultas Pertanian dari Universitas Gadjah Mada, Dr Ir Mary Astuti MS, oksidasi LDL kolesterol merupakan awal terbentuknya plak ataupun gumpalan-gumpalan kecil dalam pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah terhambat sehingga memicu berkembangnya penyakit tekanan darah tinggi dan berkembangnya penyakit jantung koroner."Pada orang yang menderita arterosklerosis terdapat plak-plak di pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan aliran darah dan oksigen tidak lancar, sehingga terjadi pengerasan pembuluh darah. Akibatnya, timbul penyakit jantung koroner, stroke, dan beragam penyakit berbahaya lainnya," paparnya."Zat antisianin itulah yang mampu melancarkan sumbatan di dalam pembuluh darah," ujar Mary.Antisianin dari kulit kedelai mampu menghambat oksidasi LDL kolesterol. "Dengan rajin mengkonsumsi tempe dan produk olahan kedelai hitam sebanyak 150 gram/hari, mampu menurunkan kadar kolesterol secara signifikan," tambahnya.Kedelai hitam juga diyakini bisa mencegah diabetes dan kegemukan. Seperti dimuat dalam Journal of the Science of Food and Agriculture edisi Februari, tim peneliti dari Korea Selatan menemukan, konsumsi kedelai hitam bisa mengontrol pertumbuhan berat badan hingga 50 persen dibanding tidak mengonsumsi kedelai hitam.Kadar kolesterol dalam darah juga 25 persen lebih rendah. Sedangkan kolesterol LDL yang merugikan, kadarnya 10 persen lebih rendah.Menurut David Bender, wakil dekan di Royal Free and University College Medical School, London, Inggris, protein pada kedelai hitam mungkin menurunkan produksi asam lemak dan kolesterol. Protein tersebut, berperan saat lemak diuraikan di dalam hati dan jaringan lemak.Temuan ini menjelaskan, mengapa makanan tradisional di sejumlah negara Asia memanfaatkan kedelai hitam untuk melawan diabetes.Masalah utama diabetes tipe 2, yang banyak menyerang penduduk dunia, adalah rusaknya kerja insulin karena jaringan lemak yang terbentuk terlalu berlebihan. Karena itu, dengan pembentukan jaringan lemak yang lambat, dan berat badan tidak naik terlalu cepat, pengendalian glikemi atau pengaruh makanan terhadap kadar gula darah juga makin baik.AntikankerKedelai hitam juga membawa kabar gembira bagi mereka yang khawatir terkena kanker. Kandungan flavonoidnya dapat berfungsi sebagai antikanker. Kandungan flavonoid, banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian.Salah satu yang termasuk isoflavon adalah genestein. Sedangkan kedelai yang dibuat tempe mempunyai kandungan genestein paling tinggi dibandingkan produk olahan kedelai lainnya.Prof Mary mencontohkan, sebuah penelitian terhadap penduduk Jepang yang telah hijrah ke Hawaii terbukti rentan mengalami penyakit kanker. Itu karena mereka jarang mengonsumsi tempe dibanding saat mereka masih tinggal di Jepang.Bagi kaum hawa, kedelai hitam juga bisa membuat para wanita tersenyum. Tidak hanya berfungsi sebagai antioksidan, kedelai hitam mampu mengurangi gejala-gejala menopause pada wanita.Menurut Mary, struktur kimia kedelai mirip dengan struktur hormon estrogen. "Salah satu senyawa yang menyerupai estrogen yang terdapat di dalam tanaman adalah isoflavon," papar alumnus Department of Food Nutrition University Agriculture Jepang ini.Keluhan yang biasa dialami wanita yang telah memasuki masa menopause, seperti badan terasa panas (hot flashes), keringat banyak, berdebar-debar, nyeri otot, bisa dikurangi, bahkan dihilangkan dengan mengonsumsi kedelai hitam. Isoflavon pada kedelai hitam juga dapat menghambat penuaan dini pada wanita jika dikonsumsi secara rutin.Sementara itu, Program Manager PT Unilever Indonesia Tbk, Maya F Tamimi mengatakan, kedelai hitam berpotensi menjadi salah satu pemasok utama ketersediaan kedelai lokal. Kedelai hitam dijadikan bahan baku utama industri kecap nasional.Menurut Maya, kedelai hitam memberi andil 80 persen dalam pembuatan kecap. Kandungan asam mino glutamate pada kedelai hitam yang sedikit lebih tinggi ketimbang saudaranya, kedelai kuning, membuat "Si Hitam" lebih gurih, rasanya.Namun, terdapat sejumlah tantangan pengembangan kedelai hitam. "Produksinya saat ini belum mampu mengimbangi kebutuhan industri kecap nasional," ujar Maya.Lahan kedelai hitam di Bantul, Yogyakarta, pada tahun 2007, hanya sekitar 57 hektare. Dengan rata- rata produktivitas antara 0,7 ton sampai 2,7 ton per hektare, cuma bisa memasok sekitar 20 persen kebutuhan pabrik kecap.Untuk itu, diperlukan perluasan lahan. Hal itu perlu didukung olehpeningkatan nilai tambah kedelai hitam menjadi lebih bermutu. Itu berarti, terbuka lebar bagi petani untuk memasok kebutuhan kedelai di dalam negeri.Memang, masih ada kendala dalam pengembangan kedele hitam, di mana petani kurang mengerti budidaya kedelai hitam maupun pascapanen dan rantai bisnis kedelai hitam yang digunakan sebagai bahan baku kecap.Pola PikirNamun, bukan berarti tidak ada peneliti yang berminat mengembangkan varietas unggul maupun membantu mengubah pola pikir petani mengenai prospek pasar kedelai hitam serta kualitas tanaman sehingga mampu bersaing dalam persaingan pasar.Adalah peneliti-peneliti asal Universitas Gadjah Mada yang dikomandoi oleh Mary Astuti, yang merupakan Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM, bermitra dengan Unilever, yang berjuang untuk menghasilkan varietas unggul kedelai hitam maupun mengubah persepsi petani tentang kedelai hitam.Selama ini, petani memang sudah memiliki pengalaman menanam kedelai hitam secara konvensional. Tetapi, agar komoditas tersebut dapat terserap pabrik, tentunya harus memenuhi standar tertentu.Peran serta industri dalam mengembangkan tanaman kedelai hitam sangat penting. Selain bisa meningkatkan pendapatan petani, tingginya nilai manfaat si emas hitam, juga menguntungkan industri itu sendiri.Tinggal bagaimana pemerintah membuka iklim investasi yang kondusif bagi pengembangan kedelai hitam baik hulu maupun hilir. *

KEDELAI HITAM BIKIN AWET MUDA

Jika anda wanita atau laki-laki, baik tua ataupun muda jika ingin awet muda dan sehat banyak-banyaklah makan kedelai hitam. Hal ini karena di dalam kedelai hitam mengandung ‘antisianin’, zat tersebut sangat potensial mencegah proses oksidasi yang terjadi secara dini dan menimbulkan penyakit degeneratif. Demikian diungkapkan Guru Besar Fakultas Pertanian dari Universitas Gadjah Mada yang juga alumnus Department of Food Nutrition University Agriculture Jepang Prof Dr Ir Mary Astuti MS, dalam seminar ‘Mengupas Keunggulan Kedelai Hitam’, di Jakarta pekan lalu. Kedelai hitam memang tidak sepopuler kedelai kuning. Namun,di balik kulit gelapnya tersimpan beragam manfaat untuk kesehatan. Di Indonesia, kedelai telah menjadi bahan baku makanan sehari-hari seperti tempe dan tahu. Selain tahu dan tempe, kedelai sebagai sumber pangan dapat dikonsumsi melalui berbagai produk olahannya seperti susu kedelai, protein kedelai, kecap, dan tauco. Kedelai menurut Mary merupakan salah satu tanaman polong-polongan sebagai sumber utama protein dan minyak. Sedangkan untuk komposisi gizi kedelai bervariasi tergantung varietas yang dikembangkan dan juga warna kulit maupun kotiledonnya. Secara garis besar, kedelai dibedakan menjadi kedelai kuning dan kedelai hitam. Di dalam kedelai hitam mengandung ‘antisianin’ sebuah zat yang mampu melancarkan sumbatan di dalam pembuluh darah. Selain itu ‘antisianin’ dari kulit kedelai mampu menghambat oksidasi LDL kolesterol. “Jika anda makan tempe atau tahu atau susu dan produk olahan kedelai hitam sebanyak 150 gram/hari mampu menurunkan kadar kolesterol karena kandungan ‘antisianin’ di dalam kedelai lebih besar dibandingkan buah ‘blueberry’.”, ujar Mary.Sedangkan, kandungan flavonoid yang dimiliki kedelai hitam dapat berfungsi sebagai antikanker. Kandungan flavonoid, banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Salah satu yang termasuk isoflavon adalah genistin. Sedangkan kedelai yang dibuat tempe, mempunyai kandungan genistin paling tinggi dibandingkan produk olahan kedelai lainnya,” jelas Mary.Penelitian terhadap penduduk Jepang yang telah hijrah ke Hawaii, terbukti rentan mengalami penyakit kanker. Hal itu terkait kebiasaan mengonsumsi tempe yang menurun ketika mereka tinggal dan menetap di Hawaii. Tidak hanya berfungsi sebagai antioksidan, kedelai hitam mampu mengurangi gejala- gejala menopause pada wanita. “Karena struktur kedelai mirip dengan struktur hormon estrogen. Salah satu senyawa yang menyerupai estrogen yang terdapat di dalam tanaman adalah isoflavon,”tegasnya.Keluhan yang biasa dialami wanita yang telah memasuki masa menopause seperti badan terasa panas (hot flashes), keringat banyak, berdebar-debar, nyeri otot bisa berkurang dengan mengonsumsi kedelai hitam atau makanan olahan dari kedelai hitam. Di samping itu, juga dapat menghambat penuaan dini pada wanita jika dikonsumsi secara rutin. Sedang Program Manager PT Unilever Tbk, Maya F Tamimi, juga menyarankan agar mengonsumsi kedelai hitam dengan rutin, meski tampilannya tidak begitu menarik. “Olahan kedelai hitam memang tidak semenarik kedelai kuning. Misalnya, olahan kedelai hitam menjadi tahu akan berwarna abu-abu. Sehingga tidak jarang produk olahan kedelai hitam malah dihindari konsumen,” ujar Maya

SI HITAM PENJAGA KESEHATAN

Kedelai ( Glycine max (L) Merr) atau dalam bahasa inggris disebut soybean termasuk dalam suku Papilionaceae ( Leguminosae ) . Menurut varietasnya terbagi menjadi dua yaitu kedelai hitam dan kedelai putih. Kedelai tidak hanya mengandung banyak protein melebihi daging sapi dan ayam tetapi juga kadar lemaknya yang sangat rendah tapi bernilai cukup tinggi .Kedelai selain mengandung Protein juga zat besi ,kalsium, vitamin A,B,B1,B2 yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis kacang lainnya, juga mengandung vitamin B12 yang sangat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Kandungan lesitin yang terkandung didalam kedelai juga lemak tak jenuh linoleat, oleat, dan arakhidat, berfungsi sebagai lipotropikum zat yang mencegah terjadinya penumpukan lemak berlebihan didalam tubuh. Sedangkan kandungan seratnya yang sangat tinggi dapat membantu merangsang metabolisme dan menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.Sebagai sumber makanan sehari-hari kedelai sudah cukup dikenal seperti tempe dan tahu selain dibuat sebagai bahan makanan kedelai juga dapat diolah menjadi berbagai produk olahan seperti susu kedelai, protein kedelai, kecap dan tauco.Khususnya untuk kedelai hitam selain dibuat untuk kecap ternyata saat ini kedelai hitam sedang menjadi incaran para peneliti gizi dan kesehatan. Kandungan antisianin yang terdapat didalam kedelai hitam sangat potensial untuk mencegah proses oksidasi yang terjadi secara dini dan menimbulkan penyakit degeneratif.Seperti diketahui Oksidasi LDL kolesterol merupakan awal terbentuknya plak dalam pembuluh darah yang akan memicu berkembangnya penyakit tekanan darah tinggi dan berkembangannya penyakit jantung koroner. Bagi penderita arteosklerosis dimana didalam pembuluh darahnya terdapat plak-plak yang menyebabkan terhambatnya aliran darah dan oksigen sehingga terjadi pengerasan pada pembuluh darah dan akan mengakibatkan penyakit seperti jantung koroner, stroke dan penyakit degeneratif lainnya, dengan rajin mengkonsumsi antisianin secara rutin dapat melancarkan sumbatan didalam pembuluh darah. Antisianin yang terdapat dikulit kedelai hitam mampu menghambat oksidasi LDL kolesterol. Dengan rajin mengkonsumsi sebanyak minimal 150 gram/hari mampu menurunkan kolesterol.Sangat disayangkan bila masyarakat selama ini hanya mengetahui manfaat antisianin dari buah blueberry, padahal kandungan antisianin didalam kedelai hitam lebih besar manfaatnya dibandingkan buah blueberry, selain kandungan antisianin yang terdapat didalam kedelai hitam mampu menghambat oksidasi LDL ternyata kandungan flavonoid yang juga terdapat didalam kedelai hitam juga berfungsi sebagai antikanker.Selain berfungsi sebagai antioksidan ternyata kedelai hitam juga mampu untuk mengurangi gejala-gejala menopause pada wanita. " Karena struktus kedelai sangat mirip dengan struktur hormon estrogen. Salah satu senyawa yang yang mirip estrogen yang terdapat didalam tumbuhan adalah isoflavon" menurut Prof Dr Ir Mary Astuti seorang Guru Besar UGM.Berbagai keluhan yang sering timbul pada wanita yang telah memasuki masa menopause seperti badan terasa panas, berkeringat cukup banyak , jantung berdebar-debar, nyeri otot, semua ini dapat diatasi dengan sering mengkonsumsi kedelai hitam selain itu juga bisa berfungsi untuk menghambat penuaan dini.sumber: koran seputar indonesia