Jumat, 11 April 2008

MENAMBANG SI "EMAS HITAM" DARI GUNUNG KIDUL

Seorang petani menanam benih kedelai hitam di Pacitan, Jawa Timur, pekan lalu.Banyak orang mengenal kedelai hitam sebagai bahan baku pembuatan kecap atau tauco. Namun, dibalik legam kulitnya dan di antara kelezatan rasanya, tersimpan beragam manfaat bagi kesehatan.Jika diolah menjadi obat dengan skala industri, nilai ekonominya bisa disejajarkan dengan emas. Sayangnya, belum banyak yang menambang "siemas hitam" itu untuk industri kesehatan karena minimnya informasi tentang manfaat yang dikandungnya.Namun, di kalangan peneliti gizi dan kesehatan, si emas hitam merupakan komoditas favorit untuk ditelisik beragam manfaatnya bagi kesehatan. Kedelai hitam mengandung antisianin, zat yang potensial mencegah proses oksidasi yang terjadi secara dini dan menimbulkan penyakit degeneratif.Menurut Guru Besar Fakultas Pertanian dari Universitas Gadjah Mada, Dr Ir Mary Astuti MS, oksidasi LDL kolesterol merupakan awal terbentuknya plak ataupun gumpalan-gumpalan kecil dalam pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah terhambat sehingga memicu berkembangnya penyakit tekanan darah tinggi dan berkembangnya penyakit jantung koroner."Pada orang yang menderita arterosklerosis terdapat plak-plak di pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan aliran darah dan oksigen tidak lancar, sehingga terjadi pengerasan pembuluh darah. Akibatnya, timbul penyakit jantung koroner, stroke, dan beragam penyakit berbahaya lainnya," paparnya."Zat antisianin itulah yang mampu melancarkan sumbatan di dalam pembuluh darah," ujar Mary.Antisianin dari kulit kedelai mampu menghambat oksidasi LDL kolesterol. "Dengan rajin mengkonsumsi tempe dan produk olahan kedelai hitam sebanyak 150 gram/hari, mampu menurunkan kadar kolesterol secara signifikan," tambahnya.Kedelai hitam juga diyakini bisa mencegah diabetes dan kegemukan. Seperti dimuat dalam Journal of the Science of Food and Agriculture edisi Februari, tim peneliti dari Korea Selatan menemukan, konsumsi kedelai hitam bisa mengontrol pertumbuhan berat badan hingga 50 persen dibanding tidak mengonsumsi kedelai hitam.Kadar kolesterol dalam darah juga 25 persen lebih rendah. Sedangkan kolesterol LDL yang merugikan, kadarnya 10 persen lebih rendah.Menurut David Bender, wakil dekan di Royal Free and University College Medical School, London, Inggris, protein pada kedelai hitam mungkin menurunkan produksi asam lemak dan kolesterol. Protein tersebut, berperan saat lemak diuraikan di dalam hati dan jaringan lemak.Temuan ini menjelaskan, mengapa makanan tradisional di sejumlah negara Asia memanfaatkan kedelai hitam untuk melawan diabetes.Masalah utama diabetes tipe 2, yang banyak menyerang penduduk dunia, adalah rusaknya kerja insulin karena jaringan lemak yang terbentuk terlalu berlebihan. Karena itu, dengan pembentukan jaringan lemak yang lambat, dan berat badan tidak naik terlalu cepat, pengendalian glikemi atau pengaruh makanan terhadap kadar gula darah juga makin baik.AntikankerKedelai hitam juga membawa kabar gembira bagi mereka yang khawatir terkena kanker. Kandungan flavonoidnya dapat berfungsi sebagai antikanker. Kandungan flavonoid, banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian.Salah satu yang termasuk isoflavon adalah genestein. Sedangkan kedelai yang dibuat tempe mempunyai kandungan genestein paling tinggi dibandingkan produk olahan kedelai lainnya.Prof Mary mencontohkan, sebuah penelitian terhadap penduduk Jepang yang telah hijrah ke Hawaii terbukti rentan mengalami penyakit kanker. Itu karena mereka jarang mengonsumsi tempe dibanding saat mereka masih tinggal di Jepang.Bagi kaum hawa, kedelai hitam juga bisa membuat para wanita tersenyum. Tidak hanya berfungsi sebagai antioksidan, kedelai hitam mampu mengurangi gejala-gejala menopause pada wanita.Menurut Mary, struktur kimia kedelai mirip dengan struktur hormon estrogen. "Salah satu senyawa yang menyerupai estrogen yang terdapat di dalam tanaman adalah isoflavon," papar alumnus Department of Food Nutrition University Agriculture Jepang ini.Keluhan yang biasa dialami wanita yang telah memasuki masa menopause, seperti badan terasa panas (hot flashes), keringat banyak, berdebar-debar, nyeri otot, bisa dikurangi, bahkan dihilangkan dengan mengonsumsi kedelai hitam. Isoflavon pada kedelai hitam juga dapat menghambat penuaan dini pada wanita jika dikonsumsi secara rutin.Sementara itu, Program Manager PT Unilever Indonesia Tbk, Maya F Tamimi mengatakan, kedelai hitam berpotensi menjadi salah satu pemasok utama ketersediaan kedelai lokal. Kedelai hitam dijadikan bahan baku utama industri kecap nasional.Menurut Maya, kedelai hitam memberi andil 80 persen dalam pembuatan kecap. Kandungan asam mino glutamate pada kedelai hitam yang sedikit lebih tinggi ketimbang saudaranya, kedelai kuning, membuat "Si Hitam" lebih gurih, rasanya.Namun, terdapat sejumlah tantangan pengembangan kedelai hitam. "Produksinya saat ini belum mampu mengimbangi kebutuhan industri kecap nasional," ujar Maya.Lahan kedelai hitam di Bantul, Yogyakarta, pada tahun 2007, hanya sekitar 57 hektare. Dengan rata- rata produktivitas antara 0,7 ton sampai 2,7 ton per hektare, cuma bisa memasok sekitar 20 persen kebutuhan pabrik kecap.Untuk itu, diperlukan perluasan lahan. Hal itu perlu didukung olehpeningkatan nilai tambah kedelai hitam menjadi lebih bermutu. Itu berarti, terbuka lebar bagi petani untuk memasok kebutuhan kedelai di dalam negeri.Memang, masih ada kendala dalam pengembangan kedele hitam, di mana petani kurang mengerti budidaya kedelai hitam maupun pascapanen dan rantai bisnis kedelai hitam yang digunakan sebagai bahan baku kecap.Pola PikirNamun, bukan berarti tidak ada peneliti yang berminat mengembangkan varietas unggul maupun membantu mengubah pola pikir petani mengenai prospek pasar kedelai hitam serta kualitas tanaman sehingga mampu bersaing dalam persaingan pasar.Adalah peneliti-peneliti asal Universitas Gadjah Mada yang dikomandoi oleh Mary Astuti, yang merupakan Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM, bermitra dengan Unilever, yang berjuang untuk menghasilkan varietas unggul kedelai hitam maupun mengubah persepsi petani tentang kedelai hitam.Selama ini, petani memang sudah memiliki pengalaman menanam kedelai hitam secara konvensional. Tetapi, agar komoditas tersebut dapat terserap pabrik, tentunya harus memenuhi standar tertentu.Peran serta industri dalam mengembangkan tanaman kedelai hitam sangat penting. Selain bisa meningkatkan pendapatan petani, tingginya nilai manfaat si emas hitam, juga menguntungkan industri itu sendiri.Tinggal bagaimana pemerintah membuka iklim investasi yang kondusif bagi pengembangan kedelai hitam baik hulu maupun hilir. *

Tidak ada komentar: